Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

About Me

My photo
Akhwat kelahiran kota Pekanbaru, tanggal 24 Oktober 1992 ini berdarah Bugis (asli dari Ibunda), Batak dan Jawa (dari keluarga Ayahanda). Sangat cinta dengan: ISLAM, Indonesia, Baca (Apa aja) & Nonton, Wisata Kuliner, Belanja (Terutama buku!), Tidur, Berenang, dll. Gadis yang bercita-cita menjadi detektif, diplomat, guru dan penyelamat lingkungan ini sangat menyukai segala hal yang berhubungan dengan BAHASA. Obsesinya sebelum kembali menghadap ALLAH SWT., sudah harus menguasai minimal 10 Bahasa Internasional. Mudah-mudahan tercapai, Aamiiin.

Air Mata Kasih : Bonus majalah yang luar biasa!

Assalamu'alaikum wr.wb.

Siapa yang tidak tahu majalah wanita : Kartini?
(walaupun lebih cocok di sebut majalah ibu-ibu...)

Waktu itu saat2 menjelang Lebaran 1429H, diriku jalan2 di sebuah Mall di bilangan Kotaku tercinta: Pekanbaru. Nah, mataku tertampuk pada suatu majalah yang menghadiahkan sebuah novel dalam ukuran mini.

Majalah Kartini edisi 2227. Aku langsung tertarik.
Jarang2 nih ada majalah yang ngebonusin novel!, begitu pikirku saat itu.

Aku merengek minta dibelikan majalah itu sama orang tuaku (walaupun nggak merengek2 banget.) Jadilah diriku dibeliin.




Novel nya sangat bagus. Menceritakan tentang kisah cinta islami.
Bahasa yang digunakan oleh Kang Taufiqurrahman Al-Azizy sangat menggugah hati dan perasaan. (baca: dalam!)



Mengisahkan tentang kehidupan seorang pemuda dukuh (pedesaan nan jauh) polos bernama Ibrahim. Ibrahim tinggal di dukuh bersama kedua orangtuanya dan Kakak laki-lakinya bernama Yusuf. Yusuf sangat bertolak belakang sifatnya dengan Ibrahim. Jikalau Ibrahim pemuda yang polos dan lugu, Yusuf adalah pemuda modern, pandai menarik hati dan memiliki obsesi tinggi. Ibrahim sangat ta'at beragama. Dia yang paling alim dikeluarganya.
Sampai suatu saat ada tetangga Ibrahim yang nekat ingin bunuh diri karena menolak untuk dijadikan TKI oleh ibunya. Ibrahim menolong gadis yang telah menjatuhkan diri itu ke jurang. Dari peristiwa itulah, kehidupan Ibrahim tidak pernah menjadi sama seperti biasanya. Berbagai kejadian menimpanya, baik dan buruk hingga ia dijemput ajal.

Diriku sampai menangis membaca novel ini. Sangat menggugah hati. Bahasa yang sangat ke-sastra-an, namun bisa mengoyak-ngoyak nurani si pembaca.

Jikalau novel ini dicetak dalam bentuk novel pribadi, mungkin akan menjadi BEST-SELLER. insyaALLAH.

Nah tertarik untuk membacanya?

No comments: