Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

About Me

My photo
Akhwat kelahiran kota Pekanbaru, tanggal 24 Oktober 1992 ini berdarah Bugis (asli dari Ibunda), Batak dan Jawa (dari keluarga Ayahanda). Sangat cinta dengan: ISLAM, Indonesia, Baca (Apa aja) & Nonton, Wisata Kuliner, Belanja (Terutama buku!), Tidur, Berenang, dll. Gadis yang bercita-cita menjadi detektif, diplomat, guru dan penyelamat lingkungan ini sangat menyukai segala hal yang berhubungan dengan BAHASA. Obsesinya sebelum kembali menghadap ALLAH SWT., sudah harus menguasai minimal 10 Bahasa Internasional. Mudah-mudahan tercapai, Aamiiin.

Bid'ah...




Assalamu’alaikum wr.wb.

Ohayou/Konnichiwa/Konbanwa minna-san!



Baik-baik aja kan selama bulan Ramadhan ini?

Apakah kamu-kamu letih, lemah, lesu dalam menghadapi Puasa Ramadhan kali ini?


Ataukah tetap semangat?


Semoga masih semangat dalam menghadapi Bulan Ramadhan ini! Hiyoosh!


Seperti yang telah kujanjikan sebelumnya, posting sekarang akan membahas tentang Bid’ah yang bertebaran selama Bulan Ramadhan.

Namun, karena keterbatasan waktu (maaf lagi sibuk dan buru-buru), kali ini kita akan membahas terlebih dahulu yang dimaksud dengan Bid'ah itu sendiri. Supaya, nanti jika posting Bid'ah yang bertebaran selama Bulan Ramadhan , teman-teman tidak pusing dengan apa yang dimaksud dengan Bid'ah.



..::_Bid’ah_::..


Apa sih Bid’ah itu sebenarnya?

Bid’ah adalah jalan dalam Agama yang dibuat-buat, yang menyerupai syariat, yang dilakukan dengan tujuan berlebih-lebihan dalam beribadah kepada ALLAH SWT. (Imam Asy-Syathibi)

Sabda Nabi Muhammad SAW.
Barangsiapa yang membuat-buat (hal baru) dalam urusan kita ini (agama kita) yang tidak ada padanya (pada agama), maka ia ditolak.

Suatu amalan dapat diterima apabila memenuhi 2 syarat: Diniatkan untuk ALLAH SWT. semata dan caranya sesuai dengan yang telah ditetapkan syara’.

Bid’ah ini sendiri hanya ada dalam masalah keagamaan. Bid’ah tidak menyangkut hal keduniawian.

Bid’ah terbagi menjadi 2. Yaitu Bid’ah HAKIKI dan Bid’ah Idhafiyah.

Bid’ah HAKIKI ialah Hal baru yang ada dalam agama dengan tidak berdasarkan dalil syara’ (Al-Qur’an, As-Sunnah maupun Ijma’). Bid’ah ini murni buatan manusia dengan tujuan tertentu oleh si pembuat, bisa saja bertujuan baik ataupun buruk. Contoh Bid’ah Hakiki ialah Menghias masjid layaknya Para Non-Muslim menghias tempat ibadahnya. Hal ini dilarang keras oleh Rasulullah SAW.

Bid’ah IDHAFIYAH ialah Hal yang dibuat-buat yang ada dalilnya dalam Al-Qur’an, As-Sunnah maupun Ijma’. Dianggap Bid’ah karena merupakan tambahan terhadap apa yang telah di syariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Contohnya ialah dzikir berkelompok/bersama-sama. Sesuai dengan Qur’an Surah Al-Ahzab ayat 41-42, ALLAH SWT. memerintahkan orang-orang yang beriman untuk berzikir. Namun zikir berkelompok tidak pernah diajarkan dan dilakukan pada masa Rasulullah SAW., masa para Sahabat dan Tabi’in.

Setiap pribadi muslim berKEWAJIBAN memerangi Bid’ah. Rasulullah SAW. bersabda: “Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada ALLAH SWT., mendengar dan taat, meski kamu dipimpin oleh seorang hamba sahaya. Maka barangsiapa di antara kalian yang masih hidup, niscaya akan menyaksikan perselisihan yang sangat hebat. Maka berpegang teguhlah pada sunnahku dan sunnah para Khulafaur-Rasyidin yang diberikan petunjuk setelahku. Gigitlah dengan gigi-gigi geraham kalian. Dan jauhilah hal-hal baru yang dibuat-buat, karena setiap bid’ah adalah sesat.” (HR.Ahmad, Abu Dawud, dll.)

Amma Ba’du, bahwasanya sebaik-baiknya perkataan adala Kitabullah dan sebaik-baiknya petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Sedangkan seburuk-buruknya perkara adalah Bid’ah (yang dibuat-buat), dan setiap Bid’ah adalah sesat.”

Seperti yang kita semua ketahui, perbuatan sesat sangat dimurkai oleh ALLAH SWT. Siapa sih yang mau dimurkai oleh ALLAH SWT.?



Bid’ah sendiri dapat memecah-belah umat dan mencerai-beraikan kesatuan Umat Islam.



ALLAH SWT. berfirman dalam Surah Al-An’am ayat 153 “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang Lurus”. Maka sudah sepantasnya kita hanya mengikuti syari’at-syari’at ALLAH, ketetapan yang telah dipegang teguh dari zaman Nabi Adam A.S. sampai Nabi Muhammad S.A.W.


Jangan sampai kita melakukan Bid'ah yang tidak disukai dan ditentang oleh ALLAH SWT. dan Pemimpin kita: Nabi Muhammad SAW.


Semoga kita tidak terjerumus ke dalam Jurang Bid'ah yang sangat rentan dan banyak di sekitar kita. Untuk informasi lanjut, silahkan cari buku-buku yang membahas Bid'ah di Toko Buku terdekat. (Yaah, ujung-ujungnya promosi juga... Hehehe, maap.)

Wabillahi taufiq wal Hidayah,
Wassalamu'alaikum wr.wb.


3 comments:

Inas Fadil Basymeleh said...

Wah,, postingan yang bermanfaat ^^ bagus!! dulu aku juga pernah tanya-tanya tentang bid'ah di sini (liat ya..) http://mtsn1.multiply.com/journal/item/27/Bidah .. itu adalah saat-saat menegangkan.. karena terjadi perbedaan pendapat... serem rasanaya.. semoga kita semua di tunjukan jalan yang lurus sehingga tidak samapai berbuat bid'ah ya.. ^^

wiDa si nDut said...

assalamu'alaikum ukhti Inas.

makasih sudah mau menanggapi postingan diriku.

alhamdulillah jika bermanfaat bagi ukhti.

diriku sebenarnya memberanikan diri untuk memposting topik ini.

dan alhamdulillah jadi juga..
hehehe...

arigatou gozaimashita!

Inas Fadil Basymeleh said...

Wa'alaikumsalam.. ^^ senang bisa memberi komentar ke postingan ukhty,, ^^ postingannya bagus-bagus..! insyaAllah saya akan sering-sering mampir ke blog ukhty... Tetap menulis ya..!